Senin, 15 Juli 2013

Garasi Batik modern muncul seiring globalisasi dan era industri

Batik trusmi modern muncul seiring globalisasi dan era industri
Garasi Batik modern muncul seiring globalisasi dan era industri
 
Garasi Batik modern muncul seiring era globalisasi dan banyaknya industri, hadir tanpa menggunakan nama daerah ataupun ketentuan khusus dalam pembuatannya, dengan kata lain batik trusmi modern merupakan batik hasil kreasi bebas meskipun tetap mempertahankan motif-motif batik asli, batik trusmi ini berbeda dengan batik klasik dimana batik klasik teknik pembuatanya lumayan rumit dan tempo yang cukup lama, serta kualitasnya pun memiliki citra dan nilai seni yang tinggi, dari segi harga pun jauh berbeda. Pada pola dasar  batik trusmi klasik biasanya menggunakan variasi motif, seperti kawung, parang, ceplok, tambal, nitik, tuntum. Berbeda dengan Motif batik modern biasanya bersifat bebas dan tidak memiliki nama hanya  sesuai dengan kreasi pembuatnya.

Garasi Batik Modern memiliki ciri ciri sebagai berikut

Menggunakan ragam hiasan flora dan fauna
Coraknya tidak mempunyai filosofi
Pemakaian  warna  seperti biru, merah, ungu.
Motif tidak mempunyai ciri khas.
warnanya biasanya beraneka ragam
lebih mengutamakan nilai artistiknya  ketimbang filosofi
diproduksi secara masal oleh mesin
Medianya yang biasa memakai kuas dan untuk pewarnaan menggunakan kapas atau kain.
Garasi Batik cirebon merupakan warisan budaya asli Indonesia, Beragam bentuk dan corak batik lahir dari budaya Indonesia seperti mulai dari Batik Pekalongan, Batik Trusmi Cirebon, Jogja, Solo, Madura serta daerah lain di Indonesia seperti batik Kalimantan, Papua dan lain-lain.

Perkembangan Batik Trusmi Modern di Indonesia

Pada awal mulanya batik trusmi yang dihasilkan adalah batik tulis yang dihasilkan dari pembatik yang piawai, namun karena batik tulis yang dihasilkan memerlukan waktu yang relatif lama, maka dalam perkembangannya kemudian berkembang apa yang disebut dengan batik cetak.
Batik trusmi cirebon pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB dan akhirnyas oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
Semoga perkembangan batik trusmi modern tidak mengesampingkan perkembangan batik klasik dan tradisional, malah justru ikut mendukung perkembangan dunia batik di Indonesia.